Archive | March, 2010

TAM (Technology Acceptance Model)

28 Mar

Berbagai penelitian dilakukan untuk mempelajari proses integrasi teknologi semenjak tahun 1980 –an. Salah satu teori integrasi teknologi yang cukup populer adalah technology acceptance model (TAM). Teori integrasi teknologi merupakan teori yang mengamalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer.

TAM mendeskripsikan terdapat dua faktor yang secara dominan mempengaruhi integrasi teknologi. Faktor pertama adalah persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi. Sedangkan faktor kedua adalah persepsi pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi (ease of use). Kedua faktor tersebut mempengaruhi kemauan untuk memanfaatkan teknologi (usefulness). Selanjutnya kemauan untuk memanfaatkan teknologi akan mempengaruhi penggunanan teknologi yang sesungguhnya.

Gbr. Konsep sederhana Technology Acceptance Model

Persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi dapat diukur dari beberapa faktor sebagai berikut:

a. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan produktivitas pengguna

b. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan kinerja pengguna

c. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan pengguna.

Faktor faktor diatas akan mempengaruhi persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi. Pada umumnya penguna teknologi akan memiliki persepsi positive terhadap teknologi yang disediakan. Persepsi negative akan muncul sebagai dampak dari penggunaan teknologi tersebut. Artinya persepsi negative berkembang setelah pengguna pernah mencoba teknologi tersebut atau pengguna berpengalaman buruk terhadap penggunaan teknologi tersebut.

Pengalaman buruk ini dapat berupa pengalaman menggunakan teknologi yang sejenis ataupun pengalaman setelah menggunakan teknologi yang disediakan. Faktor penyebab ini sebenarnya berkaitan erat dengan faktor kedua dari TAM yaitu persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan teknologi.

Persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan teknologi dipengaruhi beberapa faktor. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri misalnya pengalaman pengguna terhadap penggunana teknologi yang sejenis. Pengalaman baik pengguna akan teknologi sejenis akan mempengaruhi persepsi pengguna terhadap teknologi baru yang disediakan, begitu pula sebaliknya.

Faktor kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut yang diperoleh oleh pengguna. Reputasi yang baik yang didengar oleh pengguna akan mendorong keyakinan penguna akan kemudahan penggunaan teknologi tersebut,demikian pula sebaliknya. Teknologi yang dimaksud bukan hanya teknologi yang akan diadopsi tetapi juga teknologi lain yang sejenis dengan teknologi yang akan diadopsi.

Faktor ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan menggunakan teknologi adalah tersedianya mekanisme support yang handal. Mekanisme support yang terpercaya akan mempengaruhi kepercayaan pengguna akan kemudahan teknologi misalnya pengguna merasa yakin bahwa terdapat mekanisme support yang handal jika kesulitan menggunakan teknologi maka mendorong persepsi pengguna kearah lebih positif. Demikian pula sebaliknya.

Sumber: Stevanus Wisnu Wijaya,  Kajian Teoritis Technology Acceptance Model Sebagai Model Pendekatan Untuk Menentukan Strategi Mendorong Kemauan Pengguna Dalam Menggunakan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Jurnal)

Merdeka Dari Spam

28 Mar

spam no -logoBerikut ini adalah kiat – kiat yang dapat dipraktekkan untuk membendung masuknya spam ke inbox pada e-mail, yaitu:

1.  Samarkan Alamat E-mail Anda
Penyamaran ini dilakukan terutama ketika berkomunikasi di mailing list (milis), forum, blog comment, chatroom, atau layanan publik lainnya. Ada beberapa cara yang dapat dipraktekkan, yaitu:
(a) Menambahkan sesuatu yang tidakpenting di dalamnya, seperti karakter, angka atau simbol–tetapi buat supaya orang yang membacanya bisa langsung tahu bahwa tambahan tersebut harus dihapus dulu untuk dapat mengirimkan e-mail ke Anda. Misalnya, jika alamat e-mail Anda pc@yahoo.com, maka bisa dimodifikasinya menjadi pc@ya(hoo”) atau pc(at)yahoo.com.
(b) Menggunakan alamat email yang panjang dan rumit–terdiri dari kombinasi hirif, angka dan garis bawah. Hal ini dikarenakan jika namanya terlalu mudah, spammer juga dengan gampang dapat menebaknya dan menjadikan Anda sebagai korbannya. Risikonya, makin suit usernamw Anda ditebak oleh spammer; makin susah pula teman atau kolega Anda mengingat alamat e-mail tersebut.
(c) Mempergunakan tool encoding khusus alamat e-mailo. Contoh layanan online-nya adalah Addres Encoder besutan Ohlone College.
(d) Menggunakan alamat e-mail “disposable”. E-mail jenis ini akan memforward semua surat elektronik Anda ke alamat asli Anda. Nah, begitu Anda menerima spam, Anda dapat menyetting agar spam tersebut dikirim kembali ke e-mail disposable” Anda dan kemudian mental kembali ke si spammer. COntoh layanannya adalah Spamex dan Emailias.
(e)  Manfaatkan online e-mail image generator gratisan. Dengannya, alamat e-mail Anda akan disamarkan di bawah sebuah gambar.
(f) Menyamarkan dalam sebuah URL, misalnya menggunakan www.tinymail.me. Dengan layanan web gratisan ini, Anda bisa membuat URL palsu untuk alamat e-mail Anda sehingga spammer sulit mengaksesnya.

2.  Cek dan Ricek
Memeriksa alamat e-mail apakah dapat dipantau oleh para spammer dengan mengetiknya di mesin web pencari seperti Google. Jika informasi tersebut ternyata muncul di suatu web atau milis, hapuslah (jika mungkin) untuk mengurangi spam yang diterima.

3.  Buatlah Dua Alamat E-mail
Membuat dua alamat e-mail, satu untuk kirim-kiriman surat elektronik ke teman dan kolega. Satu lagi untuk mendaftarkan diri di newsletter atauposting forum dan lokasi publik lainnya.

4.  Manfaatkan Fitur Penyaring Spam
Jika penyedia jasa internet (ISP) Anda menyediakannya, aktifkan. Jika ada spam yang ternyata tidak tersaring, segera laporkan ke ISP Anda. Jika mereka tidak menawarkan fasilitas semacam ini, gunakan software antispam untuk mengurangi jumlah e-mail sampah yang masuk ke inbox Anda.

5.  Baca Privacy Policy
Ketika mengisi formulir online di web, periksalah privacy policy (kebijakan penanganan data pribadi pengguna) yang ada di website tersebut untuk memastikan bahwa data Anda tidak akan dijual atau diteruskan ke pihak lain. Dan selalu pastikan bahwa Anda tidak menerima e-mail yang tidak Anda inginkan. Hal ini biasanya terjadi ketika Anda mengirimkan formulir online di suatu website. Biasanya ada checkbox kecil yang menyatakan bahwa Anda ungin atau tidak ingin dikirimi newletter atau semacamnya secara rutin via e-mail. Bacalah dengan teliti dan isi dengan benar.

6.  Haram Dilakukan Ketika Menerima E-mail Spam
(a)  Membukanya. Sering kali, surat elektronik sampah dilengkapi dengan semacam pelacak yang memungkinkan para spammer menentukan berapa banyak korban yang berhasil mereka perdayai, atau alamat e-mail mana saja yang telah menerima dan membuka pesan yang mereka kirimkan.
(b)  Mengklik gambar yang di-catch di sana. Pertimbangkanlah untuk menggunakan e-mail client yang tidak secara otomatis me-load gambar grafis, seperti yang ditawarkan oleh versi terbaru Microsoft Outlook dan Mozilla Thunderbird.
(c)   Meresponnya. Jika Anda membalas a-mail sampah tersebut, berarti Anda telah mengkonfirmasi bahwa alamat e-mail Anda valid dan si spam telah sukses terkirim ke inbox Anda (tidak disaring oleh spam filter), dan Anda juga telah membuka serta membaca spam tersebut. Selain itu, Anda harus menghindari untuk merespon e-mail yang meminta Anda untuk melakukan validasi atau konfirmasi detail apapun dari akun Anda. Percayalah pada pihak Bank, perusahaan kartu kredit,eBay,PayPal, dan laiinya sudah punya detail akun Anda, jadi mereka tidakperlu melakukan validasi.
(d)  Mengklik link yang ada di sana. Bahkan jika link tersebut bernama “unsubcribe” atau ada e-mail yang dikirimkan oleh teman Anda tapi tampak mencurigakan. Besar kemungkinan itu adalah link palsu ke website phising.
(e)  Membeli produk yang ditawarkan.

7.  Ganti Dengan Yang Baru
Hal ini dilakukan jika alamat e-mail Anda menerima spam dalam jumlah besar tiap harinya. pasalnya, begitu Anda sudah masuk dalam daftae korban banyak spammer, bisa dipastikan e-mail Anda tersebut akan menerima semakin banyak spam ke depannya.

8.  Terus Perbaharui
Pastikan software antivirus Anda selalu diperbaharui. Banyak virus dan Trojan yang memindai hard disk dan mencari alamat e-mail untuk dikirimi spam dan virus.

9.  Gunakan Firewall
Ini penting untuk mengamankan komputer Anda dari aksi pembajakam atau serangan worm.

10.  Selalu Curiga
Selalulah berasumsi bahwa e-mail yang pengirimnya tidak Anda kenal adalah spam. Memang, berprasangka buruk itu tidak baik, tapi ini  sikap yang perlu Anda pasang teguh jika ingin terhindar dari spam.

11. Cek Lebih Dulu
Jangan terburu-buru (atau secara otomatis) mengosongkan folder spam dari inbox e-mail Anda tanpa memeriksanya terlebih dahulu. Pastikan terlbih dahulu bahwa semua e-mail tersebut benar – benar adalah spam. Ingatlah bahwa fitur oenyaring spam tidaklah sempurna, jadi ada saja kemungkinan mereka juga ikut menyaring e-mail yang sebenarnya penting bagi Anda.

12. Jangan Jadi Spammer
Jangan pernah me-forward e-mail berantai. Kenalilah e-mail mana saja yang masuk kategori hoax(berita palsu / bohong) dan bukan. Jika kontennya cenderung mustahil, misalnyamenawarkan iPod secara gratis, jika Anda mengirimkan e-mail tersebut ke 200 teman Anda, percayalah bahwa itu adalah hoax.

13.  Pakailah Fasilitas BBC
Anda sering mengirimkan e-mail ke banyak orang sekaligus? Gunakan fasilitas BBC untuk tidak menayangkan alamat mereka atau kelompokkan ke dalam suatu nama khusus.

14.  Perhatikan Privacy Setting
Terutama yang disediakan di website jaringan sosial. Umumnya, layanan semacam itu membolehkan Anda memilih siapa saja yang memiliki akses untuk melihat alamat e-mail Anda. Pertimbangkanlah untuk menyembunyikan alamat e-mail Anda atau mengubah settingnya sehingga hanya sebagian kecil orang saja yang bisa melihat informasi tersebut.

Sumber: PCplus 347

Spam

28 Mar

Spam bukaspam comedin hanya ada di komputer saja. Istilah spam mungkin mulai muncul di era komputer. Namun, gaya spam sudah muncul nyaris satu setengah abad yang lalu. Tahun, 1864, sebuah telegram komersial menyebar.

Asal muasal istilah”spam” ini adalah dari sebuah serial komedi yang disiarkan BBC pada tahun 1970. Setting serial komedi itu adalah sebuah kafe yang memiliki kata “Spam” pada menunya. Saat pelayan mengeluarkan memu itu, sekelompok Viking bernyanyi, “Spam! Spam! Spam! Spam! Lovely Spam! Wonderful Spam!” Kata “Spam” yang muncul berulang – ulang itu mengacu pada sebuah merek dagimg sapi kalengan asal Argentina.

Pada zaman awal AOL, ruang chat sering jadi ajang kirim spam. Orang bisa mengirim gambar yang dibuat dari rangkaian huruf–terkenal dengan istilah seni ASCII. Gambar yang besar dan berupam logo itu sering mengganggu orang yang sedang ngobrol karena harus melakukan scroll terus – menerus. Serunya, perang di ruang chat ini terjadi antara penggemar Star Wars dan Star Trek. Ruang penggemar Star Wars sering diserbu oleh penggemar Star Trek dengan menempatkan teks berukuran besar. “Flooding” atau “trashing” begitulah istilah awalnya.

Spam komersial muncul pada tahun 1994, tanggal 5 Maret tepatnya. Pengirimnya sepasang pengacara Laurence Canter dan Martha Siegel. Mereka menggunakan Uswenet untuk mengiklankan layanan hukum bagi para imigran. Insiden itu lalu terkenal dengan istilah “Green Card Spam”.
Pada tahunn-tahun berikutnya, fokus spam adalah e-mail. Gokus itu tetap berjalan sampai saat ini dan menambah ke situs web media sosial. Pada tahun 2009, meski bahasa Inggris masih bahasa favorit, spammer mulai menerjemahkan spam menggunakan layanan penerjemah otomatis untuk mengirim spam dengan bahasa lain.

Berikut ini merupakan fakta seputar Spam:
1.      Dari semua e-mail yang beredar di seluruh dunia, 86,3 % adalah spam.
2.      Dari semua spam, 0.84% mengandung link ke situs web phising.Spam in mailbox
3.      Sebanyak 1,22% spam mengandung malware.
4.      Sumber spam terbanyak adalah Amerika Serikat.
5.      Topik favorit spammer adalah layanan dalam dunia kesehatan.
6.      Bahasa Inggris adalah bahasa yang diidolakan para spammer.
7.      Di Amerika Serikat, spam legal. Di Eropa, spam ilegal.
8.      Spam yang pertama kali tercatat beredar dalam jaringan disebarkan oleh Gary Thuerk pada tahun 1978. Spam itu berisi iklan komputer Digital Equipment   Corporation.
9.      Spammer biasanya seseorang pelaku tindak kriminal.
10.    Sebanyak 29% orang membeli barang yang diiklankan dalam spam.
11.     Barang yang sering dibeli adalah pil penguat kemampuan seksual, software, barang – barang kategori dewasa, dan barang mewah, seperti jam tangan, perhiasan, serta pakaian.

Sumber:  Pcplus 347

Browsing Aman di Firefox

28 Mar

Browser itu merupakan ujung tombak segala transaksi yang terdapat di internet. Melalu browser semua transaksi baik finansial maupun non finansial dapat dilangsungkan. Bahkan tingkat kemanannya pun tergantung dari browser yang digunakan oleh pemakai internet.

Dari sisi situs penyelenggara transaksi online juga tak kalah pentingnya mengamankan transaksi online tersebut. Pengamanan yang perlu dilakukan mulai dari penggunaan protokol aman untuk hiperteks (https) sampai pengaman dengan enkripsi data ratusan bit.

Meski demikian, para pengguna internet yang sedang menggunakan browser harus tetap berhati-hati. Ada beberapa situs yang kontentnya tidak benar – benar aman. Halaman – halaman awal memang terlihat sangat aman, tetapi pada saat tiba di transaksi sesungguhnya justru berada dalam modus yang tak aman. Hal ini dapat berbahaya.

Untuk mencegah terjadinya kasus tersebut, Firefox dapat di setting sebagai berikut:

1. Jalankan Mozilla Firefox, lalu klik menu “Tools”>”Options..”
2. Saat jendela Options terbuka, pilih menu “Security”.

firefox1

3. Pada bagian Warning Messages, klik “Setting…”.
4. Berikan tanda cek di depan opsi “Ileave an encrypted page for one that isn’t encrypted” dan “I submit information that’s nit encrypted”.

firefox2
5. Klik “OK” dan “OK” sekali lagi untuk menyimpan perubahan.

Sumber: PCplus 355

Persepsi

28 Mar

Defenisi Persepsi

Persepsi didefenisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Proses ini dapat dijelaskan sebagai “bagaimana kita melihat dunia yang terdapat di sekeliling kita.”  ( Schiffman dan Kanuk : 2000: 136 )”

Menurut J. Setiadi (2003:160) , persepsi adalah proses bagaimana stimuli – stimuli ( rangsangan – rangsangan ) itu diseleksi, diorganisasikan, dan di interpretasikan.

Kotler dan Keller (2007:228) mengatakan  persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

Seseorang yang mendapat suatu stimulus  atau  rangsangan  akan siap untuk melakukan sesuatu. Bagaimana orang tersebut melakukannya dipengaruhi oleh persepsi orang tersebut terhadap sesuatu. Dua orang yang mendapat rangsangan yang sama dalam situasi yang obyektif mungkin bertindak lain kerena mereka memandang situasi dengan cara yang berbeda. Hampir semua kejadian di dunia ini penuh dengan rangsangan, suatu rangsangan adalah sebuah input yang merangsang satu atau lebih dari lima panca indera : penglihatan, penciuman, rasa, sentuhan, dan pendengaran.

Orang tidak mampu  menerima seluruh rangsangan yang terdapat di lingkungan mereka. Oleh karena itu, mereka menggunakan keterbukaan yang selektif untuk menentukan mana rangsangan yang harus diperhatikan dan mana yang harus diabaikan. Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat dari indera penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna, dan suara.

Sensasi itu sendiri, tergantung pada perubahan energi (yaitu perbedaan masukan). Suatu lingkungan yang benar-benar tidak menarik atau tidak berubah, tanpa memperhatikan kekuatan masukan panca indera, hanya sedikit atau sama sekali tidak memberikan sensasi.Jadi, seseorang yang tinggal di jalan raya yang sibuk di tengak kota Jakarta mungkin hanya sedikit menerima sensasi dan masukan stimuli yang ramai seperti klakson yang keras, karen bunyi tersebut sudah terbiasa di lingkungan itu. Jika panca indera berkurang, kemampuan untuk mengetahui perubahan masukan atau intensitas akan meningkat, sampau titik di mana seseorang mencapai kepekaan maksimum dalam situasi simuli yang minimum. Hal -hal inilah yang dapat mempengaruhi timbulnya persepsi.

.

Proses Persepsi

Persepsi tidak hanya tergantung pada sifat – sifat rangsangan fisik tetapi juga pada hubungan antara rangsangan dengan lingkungan dan individu. Seseorang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas objek

yang sama karena tiga proses persepsi : perhatian yang selektif, distorsi selektif, dan ingatan selektif.

  1. Perhat ian selektif adalah kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi yang mereka hadapi, berarti bahwa pemasar harus bekerja cukup keras untuk menarik perhatian konsumen. Tantangan yang sesungguhnya adalah menjelaskan rangsangan mana yang akan diperhatikan orang.
  2. Distorsi selektif ; Rangsangan yang telah mendapatkan perhatian bahkan tidak selalu muncul di pikiran orang persis seperti yang diinginkan oleh pengirimnya. Distorsi selektif adalah kecenderungan menafsirkan informasi sehingga sesuai dengan pra-konsepsi kita. Konsumen akan sering memelintir informasi sehingga menjadi konsisten dengan keyakinan awal mereka atas merek dan produk.

Ingatan selektif; Orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari, tapi cenderung mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif, kita cenderung mengingat hal – hal baik yang disebutkan tentang produk yang kita sukai dan melupakan hal – hal baik yang disebutkan tentang produk pesaing. Ingatan selektif menjelaskan mengapa para pemasar menggunakan drama dan pengulangan dalam mengirimkan pesan ke pasar sasaran mereka untuk memastikan bahwa pesan mereka tidak diremehkan.

.

Pengelompokkan  Persepsi

Orang tidak menerima berbagai stimuli yang mereka pilih dan lingkungan sebagai sensasi yang terpisah dan berbeda; sebaliknya, mereka cenderung mengelompokkannya menjadi kelompok-kelompok dan merasakannya sebagai suatu keseluruhan. Dengan demikian karakteristik stimulous yang dirasakan bahkan yang paling sederhana dipandang sebagi fungsi dari satuu keseluruhan di mana stimulus tersebut menjadi bagian darinya. Cara pengorgaisasian berdasarkana persepsi ini sangat mempermudah  kehidupan bagi individu.

Prinsip – prinsip khusus yang mendasari pengelompokkan persepsi ini seringkali disebut dengan nama yang diberikan aliran psikologi yang pertama mengembangkannya: psikologi Gestalt. (Gestalt, dalam bahasa Jerman, berarti pola atau konfigurasi). Tiga diantara paling dasar mengenaii pengelompokkan persepsi adalah figur dan dasar, pengelompokkan, dan pengakhiran.

1.  Figur dan dasar

Orang mempunyai kecenderungan untuk mengorganisasikan persepsi mereka ke dalam hubungan figur dan dasar. Ilustrasi visual yang paling sederhana yang terdiri dari suatu figur atas suatu dasar (yaitu latar belakang). Figur tersebut dianggap lebih jelas karena berbeda dengan dasarnya, kelihatan lebih baik, solid, danmenjadi latar belakang. Dasar biasanya dianggap sebagai tidak tentu, tidak jelas, dan berkesinambungan.

2.  Pengelompokkan

Individu cenderung mengelompokkan stimuli sehingga stimuli membentuk gambar atau kesan yang menyatu. Persepsi mengenali stimuli sebagai kelompok – kelompok atau potongan – potongan informasi, daripada sebagai kepingan – kepingan kecil informasi yang berlainan, mempermudah ingatan mereka maupun untuk mengingatkannya kembali.

3.   Penyelesaian

Para individu mempunyai kebutuhan untuk memperoleh peyelesaian. Mereka menyatakan kebutuhan ini dengan mengorganisasikan persepsinya sehingga mereka membentuk gambar yang lengkap. Walaupun pola stimuli yang mereka terima tidak lengkap, namun mereka cenderung merasakannya sebagai lengkap; yaitu, mereka secara sadar atau bawah sadar mengisi potongan – potongan yang hilang. Jadi, sebuah lingkaran yang bagian pinggirnya hilang akan dirasakan sebagi sebuah lingkaran, bukan bagian dari lingkungan.

Sumber:

Wahyuni, Dewi. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat. Peer-reviewed scientific e-journal: UK Petra.

Leon G.Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen, 2004, Jakarta:Gramedia

Firefox Hemat Bandwith

28 Mar

Buat menjaga kualitas firefox, Mozilla menanamkan fasilitas auto update. Browser ini secara otomatis selalu mengecek versi browser, add-on serta mesin pencari yang kamu pakai supaya menggunakan versi terkini.
Sayangnya penggunaan auto update ini memakan bandwith, baik untuk pengecekan atau unduh update. Jatah kuota pengguna internet bakal cepat habis akibat adanya auto update ini. Supaya pengguna internet bisa berhemat, ikutilah langkah – langkah berikut ini:
1. Jalankan Firefox
2. Klik Menu “Tools” > “Options…”.
3. DI jendela Options, klik menu “Advecnced”.
4. Di bawahnya kamu akan menemukan 4 tabs yaitu “General”,”Network”,”Update”, dan ” Encryption”. Pilihlah tab “Update”.
5. Di baian Automatically check updates, hilangkan tanda cek di depan opsi “Firefox”, “Installed Add-ons”, dan “Search Engines”.
6. Di bagian bawahnya. When updates to Firefox are found, pilih ” Ask me what I want to do”, supaya Firefox tidak main unduh update.
7. Terakhir. klik “OK” untuk menyimpan perubahan.

Sumber:  PCplus 355 hal. 9

Silogisme

28 Mar

Silogisme merupakan suatu cara penalaran yang formal. Penalaran dalam bentuk ini jarang ditemukan/dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita lebih sering mengikuti polanya saja, meskipun kadang-kadang secara tidak sadar.

Misalnya ucapan “Ia dihukum karena melanggar peraturan “X”, sebenarnya dapat kita kembalikan ke dalam bentuk formal berikut:
a.   Barang siapa melanggar peraturan “X” harus dihukum.
b.   Ia melanggar peraturan “X”
c.    la harus dihukum.
Bentuk seperti itulah yang disebut silogisme. Kalimat pertama (premis ma-yor) dan kalimat kedua (premis minor) merupakan pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan (kalimat ketiga).

Pada contoh, kita lihat bahwa ungkapan “melanggar …” pada premis (mayor) diulangi dalam (premis minor). Demikian pula ungkapan “harus dihukum” di dalam kesimpulan. Hal itu terjadi pada bentuk silogisme yang standar.

Akan tetapi, kerap kali terjadi bahwa silogisme itu tidak mengikuti bentuk standar seperti itu. Misalnya:
Semua yang dihukum itu karena melanggar peraturan
Kita selalu mematuhi peraturan
Kita tidak perlu cemas bahwa kita akan dihukum.
Pernyataan itu dapat dikembalikan menjadi:
a. Semua yang melanggar peraturan harus dihukum
b. Kita tidak pernah melanggar (selalu mematuhi) peraturan
c. Kita tidak dihukum.

Secara singkat silogisme dapat dituliskan                                             JikaA=B dan B=C maka A=C

.
1)   Premis dan Term

Untuk memahami silogisme perlu kita ketahui dahulu beberapa istilah yang digunakan. Proposisi ialah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Premis ialah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan berdasarkan premis mayor dan premis minor. Subjek pada kesimpulan itu merupakan term minor. Term menengah menghubungkan term mayor dengan term minor dan tidak boleh terdapat pada kesimpulan. Perlu diketahui, term ialah suatu kata atau kelompok kata yang menempati fungsi subjek (S) atau predikat (P).

Contoh:
(1)   Semua cendekiawan adalah manusia pemikir.
(2)   Semua ahli filsafat adalah cendekiawan.
(3)   Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.

Bentuk di atas merupakan bentuk standar silogisme. Di dalamnya terdapat 3 term (hanya 3 term), yaitu term mayor, minor, dan tengah. Term-term itu tercantum dalam kalimat yang disebut proposisi. Proposisi (1), dan (2) merupakan premis yaitu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan pada proposisi nomor (3). Proposisi (1) merupakan premis mayor yaitu premis yang merupakan pernyataan dasar umum yang dianggap benar untuk suatu kelas tertentu. Di dalamnya terdapat term mayor (manusia pemikir) yang muncul dalam kesimpulan sebagai predikat.
Proposisi (2) merupakan premis minor yang mengemukakan pernyataan tentang peristiwa atau gejala khusus yang merupakan bagian atau anggota kelas premis mayor. Di dalamnya terdapat term minor (ahli filsafat) yang menjadi subjek dalam kesimpulan. Term mayor itu dihubungkan oleh term tengah (cendekiawan) yang tidak boleh diulang di dalam kesimpulan. Term tengah inilah yang memungkinkan kita menarik kesimpulan.

2)   Macam-macam Proposisi

Berdasarkan pengertian tentang term, maka proposisi dapat pula dibatasi sebagai pernyataan tentang hubungan antara term-term. Dari kualitasnya hubungan itu mungkin berisi pembenaran (positif), yaitu menyatakan adanya hubungan antara term-term; atau bersifat mengingkari (negatif), artinya menyatakan tidak adanya hubungan antara term-term.

Proposisi dapat digolong-golongkan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu:
(1) Menurut bentuknya, proposisi dapat dibedakan sebagai proposisi tunggal dan majemuk. Proposisi tunggal ialah proposisi yang hanya berisi satu pernyataan saja, sedangkan proposisi majemuk merupakan gabungan antara dua proposisi tunggal atau lebih.

Contoh:

Tunggal:
Semua manuasia fana
Setiap calon mahasiswa harus mengikuti ujian seleksi.

Majemuk:
Semua manusia fana dan pernah lupa.
Tidak seorangpun siswa SLA menjadi anggota Senat Guru Besar ITB dan IPB.

Proposisi “Semua manusia fana dan pernah lupa” sebenarnya merupakan gabungan dua proposisi tunggal, yaitu “Semua manusia fana” dan “Semua manusia pernah lupa”. Karena kedua proposisi itu positif, maka gabungannya merupakan proposisi majemuk kopulatif Sedangkan “Tidak seorangpun siswa SLA menjadi Senat Guru Besar ITB dan IPB” merupakan himpunan dua proposisi tunggal negatif, yaitu “Tak seorang pun siswa SLA menjadi anggota Senat Guru Besar ITB” dan “Tak seorang pun siswa SLA menjadi anggota Senat Guru Besar IPB”. Gabungan seperti itu merupakan proposisi majemuk rimotif.

(2) Menurut sifat pembenaran atau pengingkaran hubungan antara Subjek dan Predikat , proposisi mungkin merupakan proposisi kategoris atau proposisi kondisional. Jika hubungan itu tanpa syarat, proposisi digolongkan ke dalam proposisi kategoris, dan sebaliknya Jika disertai syarat, proposisi termasuk ke dalam proposisi kondisional.

Contoh:
Kategoris:                                     Sebagian manusia hidup makmur.
Kondisional :                               Jika mutu makanan ayam diperbaiki, telur yang di-hasilkan lebih bermutu.

Proposisi kondisional dapat dibagi lagi menjadi proposisi kondisional hipotetis dan proposisi kondisional disjungtif.
♣  Proposisi kondisional hipotetis terdiri atas dua bagian, yaitu anteseden dan konsekuen. Anteseden ialah bagian yang berisi syarat dan konsekuen berisi akibat. Menurut logika tradisional anteseden selalu mendahului konsekuen.
Contoh:
Kalau metodenya diubah (anteseden) maka hasilnya akan berbeda (konsekuen).
♣  Proposisi kondisional disjungtif berisi alternatif (pilihan)
Contoh: Pelakunya seorang bekas pelaut atau bekas anggota gerombolan kita akan melanjutkan diskusi ini atau bubar saja

(3) Berdasarkan kuantitasnya, proposisi dibedakan menjadi proposisi universal dan proposisi khusus (partikular, particular). Pada.proposisi universal, predikat membenarkan atau mengingkari seluruh subjek, sedang pada proposisi partikular hanya membenarkan atau mengingkari sebagian saja.
Ungkapan untuk menyatakan proposisi universal antara lain: semua, seluruh, tiap-tiap, setiap kali, masing-masing, selalu, tidak satu pun, tidak pernah. dan tidak seorang pun. Untuk proposisi partikular biasanya dipergunakan kata-kata seperti: sebagian, banyak, kebanyakan, sering, kadang-kadang, dan dalam keadaan tertentu, beberapa.

(4) Selanjutnya menurut kualitas dan kuantitasnya proposisi dapat digolong-golongkan sebagai berikut:
a. Proposisi universal positif (affirmative), di dalam logika diberi simbol A
b. Proposisi universal negatif: E
c. Proposisi partikular positif: I
d. Proposisi partikular negatif: 0

Contoh:
A :                  Semua pengikut Sipenmaru lulusan SLTA.
E :                 Tidak satu pun siswa SLA menjadi anggota Senat Guru Besar IPB.
I  :                  Beberapa petani memiliki traktor.
0 :                  Sebagian mahasiswa tidak pernah melakukan KKN.
3)   Distribusi Term

Menurut kualitas dan kuantitas proposisi, term mungkin bersifat distributif atau nondistributif. Suatu term dikatakan distributif, jika meliputiseluruh denotasinya, dan dikatakan nondistributif, Jika hanya meliputi sebagian saja.
Dengan demikian, maka dalam proposisi
A :                  S distributif, P nondistributif.
E :                  S distributif, P distributif.
I  :                  S nondistributif, P nondistributif
O :                  S nondistributif, P distributif.~’

Contoh:
Premis mayor (MY) :   Manusia makhluk rasional
Premis minor (MN) :   Kucing bukan manusia
Kesimpulan (K)         :   Kucing tidak rasional

My  :   Setiap manusia pernah lupa
Mn  :   Mahasiswa adalah manusia
K     :    Mahasiswa pernah lupa.

Dari uraian di atas dapat diringkaskan bahwa:
a.    Silogisme merupakan bentuk penalaran deduktif yang formal.
b.    Proses penalaran dimulai dari premis mayor melalui premis minor sampai pada kesimpulan.
c.    Strukturnya tetap: premis mayor, premis minor, kesimpulan.
d.    Premis mayor berisi pernyataan umum.
e.    Premis minor berisi pernyataan yang lebih khusus yang merupakan bagian premis mayor (term mayor).
f.     Kesimpulan dalam silogisme selalu lebih khusus daripada premisnya.
4)  Persyaratan

Selain itu ada beberapa pembatasan yang perlu diketahui sehubungan dengan penalaran dalam bentuk silogisme:
a.   Di dalam silogisme hanya mungkin terdapat 3 (tiga) term.
Contoh:
Semua manusia berakal budi
Semua mahasiswa adalah manusia
Semua mahasiswa berakal budi.

b.   Term tengah tidak boleh terdapat di dalam kesimpulan.

c.   Dari dua premis ingkar (negatif, menggunakan kata “tidak”atau”bukan) tidak dapat ditarik kesimpulan.

d.   Kalau kedua premisnya positif (tidak ingkar), kesimpulannya harus positif.

e.    Term-term yang mendukung proposisi harus jelas, tidak pengertian ganda atau menimbulkan keraguan..
Misalnya:
My :   Semua buku mempunyai halaman
Mn :    Ruas mempunyai buku
K     :    Ruas mempunyai halaman.

f.    Dari premis mayor partikular dan premis minor negatif tidak dapat ditarik kesimpulan.

g.    Premis mayor dalam silogisme mungkin berasal dari teori atau diperoleh melalui penelitian ilmiah yang panjang prosesnya. Kebenaran dan kesalahan kesimpulan yang ditarik dari premis yang demikian lebih “mudah” diuji. Tetapi dalam kenyataannya premis mayor kerap kali bersumber pada pendapat umum, kebiasaan, kepercayaan, bahkan,takhayul,kita harus berhati-hati dalam hal terakhir.

Sumber: http://www.scribd.com/doc/9678460/Aspek-Penalaran-Dalam-Karangan

Subjek dan Predikat

28 Mar

Subjek dan predikat termasuk ke dalam unsur penyusun kalimat. Subjek merupakan unsur kalimat yang menunjukkan pelaku. Sedangkan predikat adalah bagian kalimat yang memberitahukan objek atau subjek dalam keadaan bagaimana.

1.  Subjek

Subjek dapat berupa:

a)  Kata benda atau kata yang dibendakan (frasa nominal)

Contoh:

Pertemuan itu ditunda sampai minggu depan. (Subjek : Pertemuan itu (kata benda)

Panasya sangat menyengat. (Subjek: Panasnya (kata keadaan yang dibendakan)

Mahasiswa yang pemalu itu memenangkan lomba melukis. (Subjek: Mahasiswa (frasa nominal))

b)  Subjek disertai kata penunjuk yang ditempatkan antara subjek dan predikat, dan bahkan kata ganti penunjuk itu dapat bertindak menjadi subjek dalam kalimat.

Contoh:

Perhiasannya mahal. (Subjek: Perhiasaanya)

Itu perhiasan mahal. (Subjek: Itu)

c)  Subjek berupa jawaban atas pertanyaan apa dan siapa yang.

Contoh:

Makalah itu saya serahkan.

Saya menyerahkan makalah itu.

d. Subjek ddapat didahului jkata tugas, yaitu kata depan dan kata penghubung, kecuali bahwa. Kata tugas ini berfungsi untuk memperluas kalimat.

Contoh:

Sudah kami ketahui bahwa ia tidak datang hari ini.

Telah terbukti bahwa dia mencuri.

Dari hasil laboratorium diketahui bahwa golongan darahnya adalah O.

e)  Subjek dapat diberi keternagan pewatas yang.

Keterangan pewatas yang ditempatkan di belakang atau kelompok kata yang bertindak sebagai subjek.

Contoh:

Icuk Sugianto yang juara dunia bulu tangkis tahun 1983 kalah lagi nertanding dengan Yang Yang.

David Beckham yang mantan kapten tim sepak bola Inggris sedang menjalani operasi di Finlandia.

f)  Subjek dapat dihilangkan dalam kalimat majemuk.

Contoh:

Mereka ingin pulang karena (mereka) sudah terlalu letih.

==> Mereka ingin pulang karena sudah terlalu letih.

.

2.  Predikat

Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau ajektiva, tetapu dapat pula nomina atau frasa nominal.

a)  Predikat berupa kata (kata benda, katakerja, kata sifat, kata bilangan , dan kata depan) dan kelompok kata.

♣  Predikat berupa kata benda atau frasa nomna

Contoh:  Mereka itu mahasiswa.

♣ Predikat berupa kata kerja atau frasa verba

Contoh: Dia datang menghadiri rapat itu.

♣ Predikat berupa kata sifat atau frasa ajektiva.

Contoh:  Harga sepatu itu mahal sekali.

♣ Predikat berupa kata bilangan atau numerial.

Contoh: Jumlah penonton di stadium ini sekitar lima ribu orang.

b)  Predikat itu merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana.

Contoh:  Pertemuan itu kurang menarik.

c)  Permutasian Predikat dengan Subjek.

Contoh:  Dosen itu datang terlambat ==>  Datang terlambat dosen itu.

d)  Predikat dapat didahului kata keterangan as[ek atau modalitas.

Contoh:  Orang itu (sudah, akan,belum, telah) menjadi wartawan terkenal di ibukota.

e)   Peran predikat dalam kalimat.

♣ Pernyataan

Contoh:   Pedagang itu anak seorang nelayan. (Predikat berupa frasa nominal)

♣  Perintah

Catatan penting untuk predikat yang berperan sebagai perintah:

→  Subjek dapat ditiadakan

→  Setiap kalimat diakhiri dengan tanda seru (!)

→  Dapat berupa kata kerja tan[a imbuhan seperti, pulang,pergi, gerak, dan tenang.

→  Partikel -lah mempertegas  (kalimat) perintah.

→  Kata-kata seperti: ayo, silahkan, mari, oke, dilarang, jangan, dan harap memperhalus peran perintah menjadi ajakan, permohonan, dan larangan

Contoh:

Harap tenang!

Perhatikan baik-baik!

♣  Pertanyaan

Predikat yang berperan sebagai pertanyaan dinyatakan dengan intonasi menaik danmenurun serta tanda tanya(?) dalam kalimat tulis. Dalam peranya ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

→  Semua kelas kata atau frasa yang menempati predikat dapat menyatakan pertanyaan seperti terlihat dalam sebuah contoh

→   Partikel -kah dapat ditambahkan sebagai penekanan. Contoh:  Marahkah dia?

→   Dengan merubah intonasi, yaitu intonasi menaik atau menurun. predikat pernyataan dapat menjadi predikat pertanyaan.

Contoh:  Dia ke sini kemarin (Pernyataan).  ===>   Dia ke sini kemarin? (Pertanyaan)

→   Kata tanya seperti apa, siapa, bagaimana, mengapa, di mana, kapan dapat ditambahkan dan intonasi kalimat akan menurun.

Contoh:  Apa isi surat itu?

.

3.  Hubungan Subjek dan Predikat dengan Teori Himpunan

Keterangan:   S = Subjek  P = Predikat

Dari gambar Euler di atas, maka hubungan Subjek dan Predikat adalah:

Gambar (I) menyatakan bahwa subyek  identik dengan P (sama kedudukan).

Bentuk:  S = P ( S adalah P).

Contoh :  Semua manusia adalah makhluk sosial.

Gambar(II) menunjukkan bahwa Subjek tidak memiliki hubungan dengan Predikat.

Bentuk: Tidak ada S yang P.

Contoh:  Tidak ada cacing yang bernapas dengan paru-paru.

Gambar(III) menyatakan bahwa Subjek merupakan bagian dari Predikat atau sebagian dari Predikat adalah Subjek.

Bentuk: Semua S adalah P.

Contoh: Semua kerbau adalah binatang.

Gambar(IV) menyatakan bahwa sebagian dari Subjek adalah Predikat.

Bentuk: Beberapa S = P.

Contoh: Beberapa manusia jenius.

.

* Penjelasan Kalimat. (klik di sini)

* Penjelasan Kalimat Efektif (klik di sini)

Sumber:

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/99009-6-603117716869.doc

Taplak Kenangan

19 Mar

Pada awal tahun 60-1n, di sebuah gereja tua dan bobrok di New York seorang pendeta muda dan idealis dengan gigihnya melawan kondisi bangunan gereja yang bobrok dan kemiskinan.

Suatu pagi, sang pendeta dan istrinya berjalan – jalan untuk melihat bagunan gereja dan melihat-lihat situasi setelah badai ganas yang telah merusak kota pada malam sebelumhya. Mereka khawatir badai itu mengakibatkan kerusakan serius. Kecemasan mereka terbukti. DI lantai, mereka menemukan sebongkah besar plester yang terlepas dari dinding. Jatuhnya bingkahan plester itu telah meninggalkan lubang besar yang menganga dan buruk.

“Oh, tidak!” teriak istri pendeta sambil memandangi reruntuhan itu dengan cemas. Amukan angin telah membuat lubang besar yang mengerikan.

Pendeta muda itu sedih. Bagaiman mungkin bencana seperti ini bisa muncul pagi ini; pagi di mana akan sulit, bahakan mustahil, untuk mencari tukang yang dapat memperbaiki kerusakan ini dengan cepat? Pendeta itu bertanya kepada istrinya siapa kira-kira yang dapat merek hubungi. Dengan tenang istri pendeta itu mengingatkan suaminya bahwa walaupun mereka berhasil menemukan orang yang tepat untuk melakukanpekerjaan itu, uang kas gereja sudah kosong. Bagaimana mereka akan membayar upahnya?

Pendeta itu menarik nafas panjang dan mengangkat kedua bahunya. “Kita harus membuat rencana lain”, katanya.

Selanjutnya pada hari itu, sang pendeta menghadiri sebuah acara lelang amal lokal yang telah janjikan untuk hadir berminggu – minggu sebelumnya. Sebenarnya pikirannya tertuju pada lubang besar di dinding gereja, tapi si pendeta tahu masyarakat kota itu sedang menantikan kedatangannya.

Pada acara lelang itu, sehelai taplak meja yang berhelai indah, buatan tangan, dan berwarna keemasan ditawarkan kepada para pengunjung lelang. Taplak meja itu amat indah dan menarik perhatian, tapi tidak ada seorang pun yang menginginkannya karena ukurannya yang terlalu besar. ” Meja yang ukuran berapa yang taplaknya sebesar itu?”, seseorang bergumam kecewa.

Sementara itu sebuah rencana kreatif terpikirkan  di benak pendeta itu. Tak seorang pun menginginkan taplak meja itu — mengapa tidak ia saja? Pendeta itu mengamati taplak meja itu dan meyakinkan hatinya bahwa ukurannya tepat. Taplak meja itu dapat menutup lubang besar menyeramkan itu dengan sempurna. Ia membelinya seharga $6 dan dengan gembira kembali ke gereja.

Ketika si pendeta kembali dan memasuki gedung gereja, ia berhenti sejenak. Ia mengamati seorang ibu tua yang menggigil kedinginan sedang berdiri di pojok pemberhentian bus. Ia orang asing di kota itu. Ia tampaknya sedang mengalami kesulitan dan jas hujannya kelihatan terlalu tipis untuk dapat melindunginya dari tiupan angin kencang. Pendeta itu pun memperkenalkan dirinya dan menawarkan ibu itu untuk beristirahat di gereja untuk sementara waktu dan sedikit menghangatkan badan. Pendeta itu tahu tentang rute bus yang biasanya lewat dan bus berikutnya belum tentu datang dalam waktu setengah jam lagi.

Ibu tua itu pun menerima ajakan sang pendeta dengan senang hati. Dia mengikuti pendeta itu masuk ke dalam gereja. Ketika pendeta mulai menggantungkan taplak meja di atas lubang yang menyeramkan di dinding gereja, si ibu masuk dan beristirahat di bangkju gereja. Tak lama kemudian matanya mulai memandangi sekeliling gereja dan ia terbelalak ketika sedang mengamati pendeta yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Ia sangat terpaku melihat pemandangan itu. Ia pun perlahan – lahan bangun dari tempat duduknya dan berjalan ke arah dinding tempat si pendeta bekerja, Air mata wanita itu seketika bercucuran melihat pemandangan yang berada  tepat di depan matanya.

“Beberapa tahun silam”, katanya pelan, “aku memiliki taplak yang mirip dengan ini. Suamiku tercinta memberikannya kepadaku dengan tanda sulaman di bagian pojoknya. Suami dan taplak adalah harta yang kumiliki di masa silam. Kini, keduanya sudah tidak ada lagi dan hidupku kemudian menjadi begitu kosong tanpa kehadiran suamiku.”

Pendeta itu jatuh iba kepada si ibu dan hatinya tergerak ketika melihat wajahnya yang amat memelas. Ibu tua itu berjalan mendekat. ” Taplak meja itu mengingatkanku akan taplak tua milikku”, ulangnya lagi. ” Taplak ini sangat mirip dengan milikku”.

Ibu tua itu berjalan tehutung menuju dinding dan mengamati taplak meja itu dengan sakksama. Sambil terdiam, ia meminta pendeta untuk mendekatinya. Di taplak meja itu benar – benar ada inisial tersulam di bagian pojiknya.

” inisialku”,  katanya.

Ibu itu bercerita kepada si pendeta bahwa dulunya ia seorang wanita kaya di Wina, Austria sebelum Perang Dunia II. Selama perang, ia kehilangan semua anggotakeluarganya dan hartakekayaannya. ” Aku tidak tahu bagaiman taplakku bisa berada di sini “, katanya heran.

Ada dua spekulasi tetapi tidak masuk akal. Ini salah satu misteru kecil dalam hidup, demikian mereka menyimpukan.

Si pendeta bertanya kepada perempuan asing itu bagaimana ia bisa berada di kota kecil ini. Ia mengaku berasal dari kota tetangga dan kemudian pergi ke kota kecil itu untuk mengikuti wawancara kerja sebagai pengasuh anak. Namun, ia gaagal. ” Mungkin aku terlalu tua”, katanya putus asa.

Si pendeta bertanya lagi dengan lembut kepada perempuan asing itu, apakah ia menginginkan taplak mejanya kembali. Meslkipun taplak itu merupakan tanda kasih dari suaminya sekaligus bukti dari kehidupan makmur semasa tinggal di WIna, katanya, kini sudah tidak ada artinya lagi. “Meja makanku yang sekarang sangat kecil”, katanya merendah. ” Aku sengan jika taplakku berguna di sini. Keindahannya akan memperindah kebaktian sore yang Anda layani. AKu yakin itu. Jadi, aku bahagia dapat memberikannya” .

Sore itu, kebaktian dimulai dan gereja dipenuhi dengan jemaat. Banyak orang yang mengomentari taplak berenda indah yang tergantung di dinding gereja,  mereka terpesona karena keindahannya. Banyak orang yang menghentikan langkah sejenak untuk mengamatinya dengan heran seblum bergegas pulang.

Seorang laki – laki sangat terkagum – kagum, bahkan hampir terhipnotis oleh keindahan taplak meja itu. Ia seorang “pengunjung tetap” gereja. Ia adalah jemaat yang rajin di gereja itu selama hampir dua dekade dan ia kenal baik dengan si pendeta. Lelaki itu menepuk pundak si pendeta, dan pendeta itu terkejut melihat air mata yang menggenang di pelupuk mata lelaki tersebur.

“Sejak saat itu aku tidak pernah melihat taplak seperti ini “‘, katanya.

“Maksud Bapak? “, tanya pendeta ingin tahu.

” Bertahun – tahun silam sebelum aku tinggal di tempat ini “, cerita laki  laki pelan, “aku menjalani hidup yang benar – benar berbeda, sungguh berbeda. Aki tinggal di Wina sebelum Hitler menyatakan perang dan dalam suasana kacau, seluruh keluargaku menghilang. Aku mencari mereka bertahun – tahun lamanya setelah perang, tetapi aku mendapat informasi kalau mereka sudah meninggal. Aku tidak  sanggup untuk hidup seorang diri di WIna, terlalu banyak kenangan menyedihkan di sana. Aku memutuskan untuk menetap di Amerika. Aku telah lama menjalani hidup seorang diri, aku tidak pernah menikah lagi. Tidak ada seorang wanita pun dapat menggantikan posisi istriku tercinta. Suatu hari, aku memberikan istriku sehelai taplak yangamat mirip dengan taplak ini, sangat mirip. Aku menyulam inisial namanya di sudut taplak “.

Dengan tenang si pendeta membimbing bapak itu menuju ke dinding tempat taplak itu tergantung. Ia mengamati sudutnya dan matanya bersinar – sinar keheranan. ” Ini taplak yang sama “, teriaknya, “Ini inisial istriku …. istriku tercinta !  Bagaiman mungkin ini bisa terjadi?”

Si pendeta pun merangkul pundak bapak itu danmembimbingnya duduk di bangku gereja. Dengan hati – hati dan perlahan, si pendeta bercerita tentang seorang ibu tua yang berada di gereja tadi pagi. Pendeta itumenyesal karena tidak meminta alamat ibu itu di kota tetangga. Namun, ia bersyukur karena ingat nama keluarga yang telah mewawancarainya.

Dengan penuh kebahagiaan, dua lelaki itu mencari keluarga yang secara kebetulan menyimpan surat lamaran pekerjaan dari wanita tua itu.

Keesokan harinya, bapak itu bertemu kemabli dengan istrinya yang telah berpisah sejak Perang Dunia II. Mereka disatukan kembali oleh sehelai taplak berenda, yang satu kali pernah menghiasi kehidupan mereka dan sekarang mempertemukan mereka kembali.

“Ketika cinta menghiasi, waktu dan kekacauan tak mampu menghapuskannya”.

Sumber: Yitta Halberstam dan Judith Leventhal, “Gifts From The Heart of Love & Friendship”, Jakarta:

Bahasa Nasional dan Kebanggaan Nasional

19 Mar

Salah satu fungsi dari bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional adalah sebagai lambang kebanggan nasional. Di samping fungsinya sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa dan sarana komunikasi antarsuku dan anatar budaya bangsa. Dari ketiga fungsi tersebut, fungsi yang terakhir disebutkan merupakan fungsi yang kelihatan jelas dan tidak banyak menimbulkan persoalan. Dari fungsi yang ketiga itu, bangsa Indonesia menunjukkan kebanggaannya dan yang sekaligus membedakannya dengan bangsa – bangsa yang lain.

Sejarah telah membuktikan bahwa lahirnya Republik Indonesia banyak ditentukan dari faktor kehadiran / kelahiran dari bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan RI dapat dikumandangkan karena adanya bahasa Indonesia, UUD negara Ri (UUD’45) disusun dengan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, semangat juang pahlawan – pahlawan bangsa dikobarkan dengan menggunakan bahasa indonesia. Kita tidak dapat membayangkan bagaimana keadaan bangsa ini pada masa itu, jika bahasa Indonesia tidak ada. Tidak akan ada alat yang dapat dipergunakan untuk mempersatukan seluruh kekuatan untuk melawan para penjajah dan merebut kemerdekaan. Hal – hal tersebut menunjukkan peranan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangs. Fungsinya sebagai sarana komunikasi antara suku dan antar budaya adalah suatu kebanggan merupakan suatu kenyataan.

Bahasa Indonesia merupakan lambang kebanggan nasional. Pernyataan ini sebenarnya mungkin harus dibuktikan dengan sikap yang tercermin dalam perilaku setiap warga negara Indonesia. Selama ini, hal tersebut masih menjadi masalah. Permasalahan yang dimaksuda adalah seperti berikut ini:

♣  Mengapa kita harus memiliki rasa bangga memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?

♣ Apakah benar di dalam kenyataannya, setiap warga Indonesia menunjukkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia?

♣  Apa saja syarat kebahasaan yang harus ada sehingga bahasa Indonisia dapat dibanggakan?

♣ Sikap yang bagaimanbakah yang mendaasari kebanggaan seseorang terhadap bahasa Indonesia?

♣ Usaha – usaha apakah yang diperlukan agar bahasa Indonesia benar – benar menjadi kebanggaan nasional?

Setiap bangsa pada hakikatnya memerlukan alat tunggal  yang dapat mengkimuniksikan seluruh bangsa.. Namun, tidak semua bangsa berhasil mewujudkan hal tersebut. Ada beberapa bangsa yang berhasil mengangkat salah satu bahasa daerahnya menjadi bahasa nasionalnya, tetapi ada beberapa bangsa yang lain yang menggunakan lebih dari satu bahasa sebagai bahasa nasionalnya. Selain itu, ada juga bangsa yang memiliki hanya satu bahasa nasional, tetapi bahasa tersebut bukan miliknya.

Bangsa Indonesia termasuk salah satu bangsa yang beruntung, karena hanya memiliki satu bahasa nasional dan bahasa itu adalah miliknya. Di sampingh itu, bahasa nasional bangsa Indonesia mempunyai dasar ehukum secara formal dalam UUD RI. Bahasa tersebut juga berlaku dalam kenyataan sehari – hari, baik dalam arti ‘de jure’ and ‘de facto’.Dengan kenyataan ini, kita seharusnya memiliki rasa bangga dengan bahasa nasional kita.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tidak semua bangsa memiliki sebuah bahasa nasional. Belgia misalnya, menggunakan 2 bahasa resmi dan bukan merupakan bahasa aslinya (Prancis dan Jerman). Bangsa Swiss harus menggunakan 4 bahasa nasional atau resmi sekaligus (Jerman, Perancis, Inggris, dan Rumania). Keempat bahasa tersebut juga bukan miliknya. Situasi seperti ini, tidaklah menguntungkan bagi suatu bahasa karena tidak dapat mencirikan bangsa tersebut, tidak ada identitas bangsa tersebut.

Tanpa mengurangi arti bahwa dalam kenyataan, bahasa Indonesia merupakan satu – satunya bahasa yang dapat mengkomunikasikan seluruh bangsa Indonesia yang memiliki beragam bahasa daerah. Walaupun demikian, pada kenyataannya masih ada terdapat perilaku-perilaku yang kurang menguntungkaan bagi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Perilaku-perilaku tersebut adalah:

→ Terdapat kewajiban bagi tiap – tiap daerah untuk membina dan mengembangkan bahasa daerahnya masing – masing.

→ Adanya ‘keharusan’ atau ‘keterpaksaan’ untuk mengembangkan bahasa asing.

Dengan kenyataan tersebut, maka kebanggaan terhadap bahasa Indonesia masih dalam tahap pengujian dan merupakan persoalan yang memerlukan jawaban. Sebagai bangsa yang merasa bertanggung jawab terhadap bahasa nasional, kita seharusnya bisa berusaha memecahkan persoalan tersebut, walaupun secara sadar mengetahui tidak akan dapat berhasil dengan sekali pukul.Usaha – usaha yang harus ditempuh untuk menanggulangi masalah tersebut adalah:

♥  Jalur pembinaan aspek – aspek kebahasaan beserta beserta fungsi – fungsi

♥ Jalur pembinaan sikap mental beserta perilaku penuturnya.

Sumber;  Drs.H.M.E. Sihendan, Dra.Hj. Pra Supinah, ‘Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia’, 1994, Bandung: Pionir Jaya.